
- Komdigi
- InternetCepat
- 100Mbps
- InternetMurah
- PaketInternet
Galbaypinjol.com – 07 Maret 2025, Mau internet cepat tapi tetap hemat? Komdigi hadir dengan internet 100 Mbps hanya Rp100 ribuan! Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)
sedang mempersiapkan internet 100 Mbps dengan harga dari 100 hingga 150.000 ribu.
Caranya yaitu memberikan frekuensi baru 1,4 GHz untuk Broadband Wireless Access (BWA).
Benny Elian juga menjelaskan tentang tujuan 1,4 Ghz yaitu untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband
jadi tidak hanya fiber optic tapi juga termasuk penerima di rumah atau menggunakan modem.
Diharapkan kualitas peningkatan penetrasi fixed broadband yang baik dan juga terjangkau bisa terpenuhi.
Kemampuan jaringan 1,4 GHz akan dilakukan dengan teknologi yang sama yaitu IMT.
Tahun ini direncanakan lelang akan berlangsung, kemudian pemerintah memegang 700 MHz, 26 GHz dan 2,6 GHz.
- BACA JUGA:
Mulai Hari ini TikTok Resmi Diblokir!! Ternyata Ini Penyebabnya
iPhone Terbaik dengan Harga Bawah 7 Juta di Tahun 2025
Modem atau router yang di rumah salah satu contohnya dan bukan jaringan seluler yang digunakan untuk HP.
Sebanyak 7 dari 10 penyelenggara jaringan sudah menyatakan ketertarikannya,
kemudian kemungkinan jaringan 1,4 Ghz akan dilakukan dengan cara di seleksi.
Standar 5G 1.4 GHz
Sigit Puspito sebagai Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional
Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengatakan bahwa jaringan 1,4 GHz harus menjadi solusi broadband.
Harus tahu perbedaannya dan jangan menariknya di pasar seluler.
- BACA JUGA:
Daftar Pinjol Resmi Kerjasama BPJS
Kisah Pilu Ibu Rumah Tangga Terlilit Utang Pinjol Hingga Paylater 55Juta
Pemenang jaringan 1,4 GHz dapat disimpan di 100 Mbps. Jika tidak, itu akan memakan pasar ponsel.
Ia berharap dilakukan seleksi hibrida jadi mekanisme lelang dan beauty contest dibuat secara bersamaan untuk seleksi 1,4 GHz.
Lelang berarti penyelenggara yang tertarik akan memberikan harga tertinggi.
Dalam beauty contest, setiap penyelenggara akan memberikan
proposal untuk komitmen dalam hal mengembangkan jaringan.
Kemudian, Sigit juga menyoroti beberapa komunitas yang dapat mencegah kegagalan di pasar itu sendiri.